Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:
SMM
Masuk
Logam Dasar
Aluminium
Tembaga
Timbal
Nikel
Timah
Seng
Energi Baru
Tenaga Surya
Litium
Kobalt
Bahan Katoda Baterai Litium
Bahan Anoda
Diafragma
Elektrolit
Baterai-Lithium-ion
Baterai Natrium-ion
Baterai-Lithium-ion-Bekas
Hidrogen-Energi
Penyimpanan Energi
Logam Minor
Silikon
Magnesium
Titanium
Bismut-Selenium-Telurium
Tungsten
Antimon
Kromium
Mangan
Indium-Germanium-Galium
Niobium-Tantalum
Logam-Minor-Lainnya
Logam Mulia
Logam Tanah Jarang
Emas
Perak
Palladium
Platina/Ruthenium
Rhodium
Iridium
Logam Bekas
Tembaga-Bekas
Aluminium-Besi Tua
Timah-Bekas
Logam Besi
Indeks Bijih Besi
Harga Bijih Besi
Kokas
Batu_Bara
Besi-Babi
baja batang
Baja Jadi
Baja Internasional
Lainnya
Futures
Indeks SMM
MMi
Tarif AS Mungkin Menyebabkan Produksi Baja Kasar Jepang Tahunan Turun di Bawah 80 Juta Ton
Mar 27, 2025, at 11:25 am
Pada 24 Maret, Masashi Imai, presiden Nippon Steel, menyatakan dalam konferensi pers bahwa kenaikan tarif administrasi Trump pada baja, aluminium, dan produk otomotif dapat mengurangi produksi baja mentah domestik Jepang beberapa juta ton per tahun, berpotensi menurunkan total produksi di bawah delapan puluh juta ton.
Pada 24 Maret, Masashi Imai, presiden Nippon Steel Corporation, menyatakan dalam konferensi pers bahwa kenaikan tarif pemerintahan Trump pada baja, aluminium, dan produk otomotif dapat mengurangi produksi baja mentah domestik Jepang beberapa juta ton per tahun, potensial menurunkan total produksi di bawah delapan puluh juta ton. Pada 12 Maret waktu setempat, pemerintahan Trump secara resmi menerapkan tarif 25% pada semua baja dan aluminium yang diimpor ke AS. Sore itu, Yoshimasa Hayashi, Sekretaris Kabinet Kepala Jepang, mengungkapkan penyesalan dan ketidakpuasan dalam konferensi pers terhadap penerapan tarif lebih ketat oleh pemerintah AS pada baja dan aluminium tanpa memberikan "pembebasan tarif" kepada Jepang. Hayashi menekankan bahwa impor produk Jepang "sangat penting" untuk meningkatkan daya saing manufaktur AS dan Jepang telah memberikan "kontribusi signifikan" bagi industri dan lapangan kerja AS.