Berita SMM 22 Maret:
Impor Aluminium Primer: Menurut data dari General Administration of Customs, impor aluminium primer domestik pada Januari 2025 sekitar 161.000 ton, hampir sama MoM dan turun 34,8% YoY; pada Februari, impor sekitar 200.000 ton, naik 24,0% MoM dan turun 10,7% YoY. Total impor kumulatif untuk Januari-Februari 2025 sekitar 362.000 ton, turun 23,4% YoY.
Ekspor Aluminium Primer: Menurut data dari General Administration of Customs, ekspor aluminium primer domestik pada Januari 2025 sekitar 8.000 ton, turun 33,4% MoM dan naik 814,8% YoY; pada Februari, ekspor sekitar 3.000 ton, turun 59% MoM dan naik YoY. Total ekspor kumulatif untuk Januari-Februari 2025 sekitar 12.000 ton, naik 1.116,9% YoY.
Impor Bersih Aluminium Primer: Impor bersih kumulatif aluminium primer untuk Januari-Februari 2025 sekitar 349.800 ton, turun 25,7% YoY. (Data impor dan ekspor di atas berdasarkan HS codes 76011090 dan 76011010)
Dari sisi sumber impor, negara dan wilayah asal utama impor aluminium primer domestik pada Januari-Februari 2025 adalah Federasi Rusia, Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, dan lainnya. Di antaranya, total impor dari Rusia pada Januari-Februari sekitar 313.300 ton, naik 13,1% YoY, menyumbang 87% dari total impor Januari-Februari. Selain itu, impor dari Tiongkok pada Januari-Februari sekitar 8.600 ton, turun 63,3% YoY. Bagian ini terutama terdiri dari alumina Tiongkok diekspor ke Rusia, diproses menjadi balok aluminium, lalu diimpor kembali ke pasar Tiongkok. Dalam hal asal balok, masih didominasi oleh aluminium Rusia. Oleh karena itu, total impor dari sumber Rusia pada Januari-Februari mencapai 321.900 ton, menyumbang 89% dari total impor aluminium primer domestik. Saat ini, impor aluminium primer dari luar negeri dalam kondisi rugi, dan kerugian impor semakin melebar. Perlu dicatat, beberapa sumber impor non-utama meningkat pada Januari-Februari 2025, seperti Qatar dan Austria.

Dari sisi mode perdagangan: Dalam hal mode perdagangan impor aluminium primer pada Januari-Februari, kerugian impor melebar, dan keinginan pemasok untuk mengurus bea cukai dan mengirim ke pasar Tiongkok menurun. Sebagian besar impor berada di bawah kontrak jangka panjang, dengan total impor kumulatif turun signifikan 23,4% YoY.
Komentar Singkat SMM: Harga aluminium saat ini masih mempertahankan tren LME unggul dibanding SHFE, dengan jendela impor domestik tertutup dan kerugian impor fluktuatif sekitar 2.600 yuan/ton. Keinginan pemasok luar negeri untuk mengurus bea cukai dan mengirim ke Tiongkok menurun. SMM memperkirakan bahwa pada Maret 2025, impor aluminium primer domestik akan sebagian besar berada di bawah kontrak jangka panjang, dan sulit untuk melihat peningkatan impor bersih.




