Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

[Seri Populer Ilmu Industri Nikel Indonesia 1] Apa Itu Sistem SIMBARA?

  • Feb 28, 2025, at 9:03 pm
Dampak Peluncuran Sistem SIMBARA pada 2025 terhadap Industri Nikel Mulai awal 2025, sistem SIMBARA akan resmi diluncurkan, mewajibkan semua tambang nikel di Indonesia untuk menyelesaikan semua persetujuan dalam sistem sebelum penjualan legal dapat dilakukan. Sementara itu, platform digital Sistem Pemantauan Online Mineral dan Batubara (MOMS) yang dikembangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terintegrasi secara mulus dengan SIMBARA, menyediakan fungsi pemantauan dan manajemen secara real-time untuk komoditas batubara, timah, dan nikel. MOMS dirancang agar dapat diperluas dan akan secara bertahap mencakup lebih banyak komoditas mineral di masa depan.

Sebagai negara dengan cadangan bijih nikel terbesar dan eksportir terkemuka produk smelter nikel, Indonesia telah menarik perhatian luas di pasar nikel. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memperkenalkan serangkaian kebijakan untuk mengatur sumber daya nikel, mulai dari persetujuan kuota RKAB di tingkat penambangan hingga sistem SIMBARA, yang diharapkan resmi diluncurkan pada awal 2025. Langkah-langkah ini secara signifikan memengaruhi lanskap pasokan hulu nikel. Artikel ini berfokus pada rincian sistem SIMBARA. Pengenalan Sistem SIMBARA Nama lengkap sistem SIMBARA adalah "Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga," sebuah platform digital berbasis blockchain yang dirancang untuk menyediakan sistem pelacakan yang sepenuhnya transparan untuk rantai pasokan lokal Indonesia. Pertama kali diterapkan pada 2022 untuk melacak batu bara, sistem ini direncanakan untuk diperluas penerapannya ke mineral lainnya. Pada Juli 2024, Presiden Indonesia dan beberapa anggota kabinet menghadiri upacara peluncuran sistem SIMBARA yang diperluas. Sistem yang diperbarui ini kini mencakup pengawasan regulasi untuk komoditas timah dan nikel, melampaui fokus awalnya pada batu bara saat diluncurkan pada 2022.

Fungsi Utama SIMBARA

Aplikasi SIMBARA berfungsi sebagai alat pemantauan untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan transaksi mineral serta batu bara. Ini juga merupakan bagian dari proses tata kelola mineral dan batu bara dari hulu ke hilir, termasuk pemenuhan kewajiban pembayaran dan prosedur izin pelabuhan. SIMBARA memiliki ekosistem pemantauan terintegrasi untuk semua aplikasi manajemen dan pengawasan serta berfungsi sebagai pusat data untuk mineral dan batu bara. SIMBARA mengintegrasikan proses dari aktivitas hulu seperti perencanaan dan eksplorasi hingga proses hilir termasuk penambangan, pengolahan, dan pemurnian, memastikan pengawasan yang komprehensif. Ini mencakup identitas tunggal untuk wajib pajak dan pembayar, proses perizinan tambang, perencanaan penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, ekspor, transportasi atau pengiriman, dan penerimaan devisa ekspor. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk meningkatkan kerangka kerja manajemen dan regulasi yang mengatur sumber daya penting ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia menyatakan bahwa SIMBARA menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Dia menekankan bahwa SIMBARA tidak hanya bertujuan untuk menyederhanakan proses tetapi juga merevolusi pengelolaan sumber daya dengan mengadopsi prinsip-prinsip utama seperti efisiensi, transparansi, dan sistematisasi.

Peran Sistem SIMBARA

Mengambil industri nikel sebagai contoh, pemerintah Indonesia akan dapat melacak penjualan bijih nikel secara real-time melalui portal SIMBARA, memantau transportasi dari tambang ke fasilitas pengolahan domestik, termasuk pengiriman antar pulau. Sistem ini juga akan terhubung dengan kuota penambangan, mencakup aspek-aspek rinci seperti lokasi penambangan, prosedur pengolahan, transportasi, dan ekspor. Sistem ini membantu memastikan bahwa produsen lokal mematuhi standar penambangan global sambil mengurangi masalah seperti penambangan ilegal, pekerja anak, dan kerusakan lingkungan. "Dengan sistem ini, kita dapat bekerja secara tertib, konsisten, tegas, dan berwibawa tanpa membebani operator," kata Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Kepatuhan yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan royalti dari penambang timah dan nikel sebesar 50 triliun hingga 100 triliun rupiah dalam setahun. Dia juga mencatat bahwa SIMBARA akan membantu mencegah korupsi dan penambangan ilegal. Ke depan, SIMBARA diharapkan dapat diperluas lebih lanjut untuk mencakup komoditas lain seperti emas, bauksit, dan minyak sawit mentah.

Konten dan Proses Spesifik Sistem SIMBARA (Menggunakan Industri Nikel sebagai Contoh)

Untuk industri nikel, semua perusahaan penambangan bijih nikel harus menyerahkan bahan yang diperlukan (misalnya, laporan produksi bijih nikel, laporan inventaris bijih nikel, laporan pengadaan bahan baku, dll.) melalui sistem SIMBARA ke departemen terkait untuk persetujuan. Proses ini melibatkan tinjauan oleh empat departemen pemerintah utama: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perhubungan. Dokumen spesifik yang harus diserahkan dan departemen pemerintah yang bersangkutan ditunjukkan dalam diagram.

Dampak Peluncuran Sistem SIMBARA pada 2025 terhadap Industri Nikel

Mulai awal 2025, sistem SIMBARA akan resmi diluncurkan, mewajibkan semua tambang bijih nikel di Indonesia untuk menyelesaikan semua persetujuan sistem sebelum penjualan legal dapat dilakukan. Secara bersamaan, platform digital Sistem Pemantauan Online Mineral dan Batubara (MOMS) yang dikembangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan terintegrasi dengan SIMBARA, menyediakan fungsi pemantauan dan manajemen real-time untuk komoditas batu bara, timah, dan nikel. MOMS dirancang untuk dapat diperluas dan akan secara bertahap mencakup lebih banyak komoditas mineral di masa depan. Pada awal tahun, untuk memastikan penjualan legal bijih nikel melalui sistem SIMBARA, tambang lokal di Indonesia secara aktif menyerahkan bahan. Namun, laporan produksi dan inventaris bijih nikel yang diperlukan oleh sistem MOMS memerlukan sertifikasi pihak ketiga. Waktu dan proses untuk sertifikasi dan persetujuan pihak ketiga sementara memengaruhi ketersediaan bijih nikel pada Januari. Namun demikian, karena metode kuota tambahan yang diterapkan pada kuartal keempat tahun sebelumnya dan pengisian ulang yang terkonsentrasi oleh smelter hilir, inventaris smelter hilir tetap di atas tingkat aman. Dalam lingkungan pasar dengan sentimen pembelian yang lesu, sistem SIMBARA dan MOMS tidak secara langsung memengaruhi harga bijih nikel lokal.

Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya sentimen pembelian hilir, sistem SIMBARA mulai memberikan dampak baru.

Menurut statistik SMM, produk nikel Indonesia secara kumulatif telah mengonsumsi lebih dari 240 juta wmt bijih nikel (termasuk bijih pirometalurgi dan hidrometalurgi), angka yang lebih tinggi daripada pendapatan pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah Indonesia dari sektor penambangan. Ketidaksesuaian ini menunjukkan potensi penghindaran pajak dalam beberapa proses penjualan bijih. Namun, dengan peluncuran sistem SIMBARA pada 2025, penjualan ilegal bijih nikel sangat ditekan, yang mungkin memengaruhi pasokan bijih nikel dalam perdagangan domestik Indonesia hingga batas tertentu. Ke depan, seiring tambang secara bertahap menyelesaikan proses persetujuan yang diperlukan oleh sistem SIMBARA, sistem ini diharapkan menjadi lebih dikenal dan diterima oleh tambang lokal dan smelter hilir. Dalam jangka panjang, sistem ini akan memainkan peran penting dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan industri pertambangan dan meningkatkan pengumpulan pajak pemerintah Indonesia. Ini tidak diragukan lagi akan semakin memperkuat posisi Indonesia di sektor sumber daya mineral global.

SMM akan terus memantau pembaruan sistem SIMBARA dan memberikan intelijen langsung kepada pasar tentang kebijakan Indonesia.

》Berlangganan untuk Melihat Harga Logam Spot Historis SMM

  • Berita Pilihan
  • Nikel
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.