Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Dari Tambang ke Baterai: Bagaimana Transisi Energi Global Membentuk Rantai Pasokan Logam

  • Feb 25, 2025, at 5:02 pm
Seiring ekonomi dunia beralih ke solusi energi terbarukan, perusahaan di seluruh dunia berusaha memahami dampaknya terhadap rantai pasokan logam seperti aluminium, tembaga, dan seng. Logam-logam ini, yang menjadi dasar infrastruktur energi terbarukan, teknologi baterai, dan kendaraan listrik (EV), kini lebih penting dari sebelumnya. Namun, dengan permintaan baru tersebut muncul masalah baru, seperti ketersediaan sumber daya, ketegangan geopolitik, dan biaya ekologis dari ekstraksi dan pengolahannya.

Seiring ekonomi dunia beralih ke solusi energi terbarukan, perusahaan di seluruh dunia berusaha memahami dampaknya terhadap rantai pasokan logam seperti aluminium, tembaga, dan seng. Logam-logam ini, yang menjadi dasar infrastruktur energi terbarukan, teknologi baterai, dan kendaraan listrik (EV), kini lebih penting dari sebelumnya. Namun, dengan permintaan baru tersebut muncul masalah baru, seperti ketersediaan sumber daya, ketegangan geopolitik, dan biaya ekologis dari ekstraksi dan pengolahannya.

Posisi Sentral Aluminium, Tembaga, dan Seng dalam Transisi Energi

Aluminium, tembaga, dan seng berada di pusat transformasi energi terbarukan. Mereka menjadi tulang punggung penciptaan dan penggunaan teknologi hijau, mulai dari sistem distribusi daya dan kendaraan listrik hingga turbin angin dan panel surya.

Tembaga: Pengangkut Tak Tergoyahkan Revolusi Energi

Tembaga disebut sebagai "logam masa depan" karena konduktivitasnya yang tak tertandingi, menjadikannya bahan pilihan untuk penggunaan listrik. Seiring meningkatnya fokus internasional pada elektrifikasi, permintaan tembaga terus meningkat. Tembaga adalah bahan penting untuk sistem energi terbarukan, kendaraan listrik, dan produksi perangkat pengisian daya. Permintaan tembaga untuk kendaraan listrik saja diperkirakan meningkat lebih dari 40% pada tahun 2030, menurut Asosiasi Tembaga Internasional.

Dengan permintaan yang meledak ini, harga tembaga mencatat volatilitas harga yang mencapai tingkat baru. Harga pada Februari 2025 berkisar antara $9.400 hingga $9.430 per metrik ton karena pasar mengalami episode volatilitas tinggi yang dipicu oleh permintaan dan penawaran dunia yang berisiko (SMM Copper Weekly, 2025). Harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:

Permintaan tembaga yang terus meningkat di sektor EV.

Pertumbuhan terbatas operasi penambangan tembaga global yang tidak dapat mengimbangi lonjakan permintaan.

Risiko geopolitik dan gangguan rantai pasokan, seperti ketegangan perdagangan dan pemogokan penambang.

Menurut SMM, meskipun harga tinggi, terdapat permintaan yang lesu di beberapa wilayah dunia, yang menyebabkan kemacetan pasokan global. Masalahnya kini adalah menyelaraskan permintaan yang terus meningkat dengan kendala pasokan, terutama di sektor pertambangan.

Aluminium: Kekuatan Pendorong Teknologi Hijau

Logam transisi energi kedua yang sama pentingnya adalah aluminium. Aluminium digunakan di seluruh panel surya, turbin angin, dan mobil listrik karena sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan dapat didaur ulang. Dengan kemajuan teknologi terkait penggunaan energi terbarukan yang semakin tua dan menyebar seiring proliferasinya, dunia akan semakin mencari aluminium. Aluminium sangat responsif terhadap tindakan yang diambil melalui kebijakan dan pergerakan ekonomi. Transformasi ini mendorong produsen aluminium untuk merancang ulang cara mereka memproduksinya guna menghindari emisi karbon. Industri aluminium perlu melakukan dekarbonisasi untuk mencapai target iklim yang lebih ambisius secara global, menurut laporan terbaru International Aluminium Institute. Produsen aluminium harus memastikan solusi baru menjadi prioritas utama mereka dengan menggunakan tenaga terbarukan dalam proses peleburan dan menciptakan teknologi yang lebih efektif.

Seng: Penting untuk Pengeluaran Baterai dan Infrastruktur

Seng adalah logam lain yang juga mengalami peningkatan permintaan, terutama untuk pembuatan baterai dan pelapisan tahan korosi yang digunakan dalam infrastruktur. Aplikasi utama seng dalam revolusi energi adalah pada baterai berbasis seng, teknologi yang semakin populer karena daya saing biaya dan catatan keamanannya dibandingkan baterai lithium-ion.

Pada Februari 2025, seng dihargai $2.930 per metrik ton karena harga bervariasi sesuai arah permintaan dunia dan perubahan produksi tambang (SMM Zinc Weekly, 2025). Kemajuan teknologi baterai di masa depan dan meningkatnya penggunaan logam tahan korosi akan mendorong harga seng lebih tinggi dalam dua tahun ke depan. Namun, seperti tembaga dan aluminium, seng menghadapi tantangan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akibat pasokan yang menipis dan masalah terkait ekstraksi.

Masalah Rantai Pasokan: Geopolitik, Penipisan Sumber Daya, dan Faktor Lingkungan

Seiring meningkatnya permintaan terhadap logam-logam ini, aluminium, tembaga, dan seng menghadapi serangkaian masalah rantai pasokan.

Keterbatasan pasokan bahan mentah adalah salah satu masalah terbesar. Industri pertambangan tertinggal dalam meningkatkan volume produksi untuk memenuhi permintaan baru, sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan dan fluktuasi harga. Harga seng akan terus diperdagangkan pada tingkat tinggi dalam jangka pendek karena faktor makroekonomi serta fundamental pasokan, tambah SMM's Zinc Weekly. Ketegangan geopolitik juga menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi rantai pasokan logam. Sebagian besar deposit tembaga, aluminium, dan seng terbesar ditemukan di negara-negara yang tidak stabil secara politik. Sebagai contoh, penambangan tembaga skala besar di Chili dan Peru terhenti akibat kerusuhan politik dan pemogokan. Aluminium sangat terkonsentrasi secara geografis di Rusia, Australia, dan Cina, yang dapat menyebabkan gangguan pasokan jika terjadi ketegangan geopolitik.

Peran SMM dalam Memimpin Rantai Pasokan Logam

Ketika bisnis dan pemangku kepentingan masih berjuang untuk mendapatkan aluminium, tembaga, dan seng, berada di sisi fakta dan informasi yang benar menjadi lebih penting dari sebelumnya. Di sinilah SMM (Shanghai Metals Market) berperan dengan menyediakan intelijen menyeluruh, berita industri, dan laporan pasar. SMM telah menjadi mitra sejati industri logam selama lebih dari dua dekade dengan laporan yang disesuaikan dan data langsung untuk membantu pemangku kepentingan membuat keputusan cerdas.

Bagi perusahaan yang mencari sumber tembaga, seng, dan aluminium yang aman dan sesuai, kontak industri dan data komprehensif SMM memungkinkan mereka untuk menegosiasikan harga terbaik yang tersedia dan mengelola risiko rantai pasokan. SMM juga menyelenggarakan konferensi industri berkala seperti Konferensi Industri Tembaga SMM dan Konferensi Seng & Timbal SMM yang memberikan peluang bagi perusahaan untuk menjalin jaringan dan tetap mendapatkan informasi tentang tren pasar terbaru.

Kesimpulan: Jalan ke Depan untuk Rantai Pasokan Logam

Seiring dunia terus bertransisi energi, kebutuhan akan logam seperti aluminium, tembaga, dan seng akan terus meningkat. Namun, rantai pasokan logam berada di bawah ancaman dari berbagai tantangan berupa sumber daya yang terbatas, ancaman geopolitik, dan kekhawatiran lingkungan. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang ditawarkan oleh platform seperti SMM, perusahaan dapat menghadapi tantangan ini dan mengakses pasokan logam utama yang aman.

SMM, dengan analisis pasar dan data yang kuat, sangat siap membantu bisnis untuk maju sehingga mereka dapat memenuhi permintaan logam yang terus meningkat sambil memetakan dinamika rantai pasokan dunia.


  • Industri
  • Tembaga
  • Aluminium
  • Seng
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.