》Lihat Kutipan, Data, dan Analisis Pasar Tembaga SMM
》Berlangganan untuk Melihat Harga Spot Logam Historis SMM
》Klik untuk Melihat Basis Data Rantai Industri Tembaga SMM
Minggu ini, dari sisi makro, data penjualan ritel AS bulan Januari tidak memenuhi ekspektasi, dan berita tentang usulan Trump untuk memperluas cakupan tarif meningkatkan kekhawatiran pasar tentang perang dagang, meskipun kekhawatiran tersebut secara bertahap mereda. Sementara itu, The Fed AS mempertahankan sikap kebijakan moneter yang hati-hati, dengan fokus pada perubahan inflasi dan kondisi ekonomi. Kenaikan imbal hasil Treasury AS dan kekuatan dolar AS mendukung sentimen penghindaran risiko investor, yang menyebabkan penurunan harga tembaga baru-baru ini. Pada saat yang sama, dengan konflik Rusia-Ukraina yang terus berlangsung, ketidakpastian tentang pertumbuhan ekonomi global tetap ada, yang semakin memengaruhi tren harga tembaga.

Dari perspektif fundamental, situasi penawaran dan permintaan di pasar tembaga tetap kompleks. Pasokan konsentrat tembaga yang ketat telah mendorong harga spot konsentrat tembaga lebih tinggi. Namun, penumpukan inventaris musiman selama Tahun Baru Imlek membatasi permintaan tembaga domestik. Selain itu, data ekonomi domestik dan internasional yang lemah serta ketidakpastian kebijakan memperlambat pertumbuhan konsumsi tembaga, terutama di tengah memburuknya jendela ekspor katoda tembaga impor. Menurut data dari pasar berjangka tembaga LME, harga berjangka tembaga baru-baru ini mengalami penurunan lagi, dengan kerugian impor kontrak tembaga SHFE dengan cepat meluas hingga lebih dari 1.300 yuan/mt, menunjukkan bahwa jendela ekspor telah terbuka kembali. Sejak Mei 2024, jendela ekspor untuk katoda tembaga telah melebar secara signifikan, mendorong volume ekspor yang substansial. Namun demikian, karena faktor-faktor seperti pasokan konsentrat tembaga yang ketat dan tekanan biaya pada smelter, peningkatan ekspor tidak mungkin mencapai level tertinggi dalam sejarah.

Ke depan, pasar tembaga diperkirakan akan terus menghadapi tantangan makroekonomi dan fundamental yang kompleks. Indeks dolar AS tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi harga tembaga, terutama karena perubahan imbal hasil Treasury AS secara langsung memengaruhi kekuatan dolar AS. Jika The Fed AS melanjutkan kebijakan pengetatannya, dolar AS mungkin akan semakin menguat, memberikan tekanan pada harga tembaga. Sementara itu, kinerja pasar Treasury China juga akan memengaruhi nilai tukar RMB, sehingga memengaruhi biaya impor tembaga dan volume ekspor. Meskipun fundamental tembaga mendapat beberapa dukungan, ketidakpastian dalam ekonomi global dan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan permintaan dapat menyebabkan volatilitas dan penyesuaian harga tembaga yang berkelanjutan. Perubahan kebijakan domestik, terutama dukungan pemerintah untuk investasi infrastruktur dan perusahaan swasta, juga dapat membawa manfaat tertentu bagi pasar tembaga.




