Dalam Jangka Pendek:
Sisi Pasokan: Indonesia, sebagai pemasok utama bijih nikel global, telah menyetujui kuota RKAB sebesar 298 juta wmt untuk tahun 2025, memberikan dukungan bahan baku yang cukup bagi smelter. Ditambah dengan peluncuran beberapa kapasitas baru, produksi nikel diperkirakan akan mempertahankan tren pertumbuhan dalam jangka pendek. Namun, peningkatan produksi terbatas di area produksi utama karena penyesuaian beban produksi untuk optimalisasi manajemen, yang sedikit meredakan tekanan surplus pasokan.
Sisi Permintaan: Setelah Tahun Baru Imlek, industri baja tahan karat hilir secara bertahap pulih, dengan pabrik baja meningkatkan tingkat operasional mereka, yang menyebabkan meningkatnya permintaan untuk NPI berkadar tinggi. Dalam jangka pendek, pasokan dan permintaan NPI berkadar tinggi diperkirakan tetap relatif longgar, dengan ruang fluktuasi harga yang terbatas.
Dalam Jangka Menengah dan Panjang:
Sisi Pasokan: Masih ada ketidakpastian apakah kuota RKAB bijih nikel Indonesia dapat dirilis sesuai jadwal, dan beberapa proyek kapasitas baru mungkin menghadapi penundaan dalam commissioning, yang mengakibatkan pertumbuhan pasokan NPI berkadar tinggi lebih rendah dari yang diharapkan. Selain itu, arah kebijakan Indonesia yang mempromosikan perpanjangan hilir rantai industri nikel dan membatasi ekspor bijih mentah juga akan memengaruhi lanskap pasokan bijih nikel dalam jangka menengah dan panjang.
Sisi Permintaan: Industri baja tahan karat domestik menghadapi persaingan yang semakin intensif, dengan beberapa pabrik baja berpotensi meningkatkan tingkat operasional untuk merebut pangsa pasar, yang selanjutnya mendorong permintaan untuk NPI berkadar tinggi. Permintaan nikel yang meningkat di sektor energi baru juga akan memberikan dukungan jangka panjang bagi harga nikel. Dalam jangka menengah dan panjang, hubungan pasokan-permintaan untuk NPI berkadar tinggi diperkirakan akan mengetat, dengan pusat harga kemungkinan bergerak naik.
Faktor Risiko:
- Risiko perlambatan ekonomi global yang menyebabkan permintaan baja tahan karat lebih rendah dari yang diharapkan.
- Perubahan kebijakan ekspor bijih nikel Indonesia.
- Pertumbuhan permintaan nikel dari sektor energi baru yang lebih lambat dari yang diharapkan.
Ringkasan:
Dalam jangka pendek, pasokan bijih nikel Indonesia tetap mencukupi, ditambah dengan pemulihan permintaan baja tahan karat, menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan NPI berkadar tinggi tetap longgar. Dalam jangka menengah dan panjang, terdapat ketidakpastian dalam pasokan bijih nikel Indonesia, sementara pertumbuhan permintaan yang kuat di sektor baja tahan karat dan energi baru diharapkan. Hubungan pasokan-permintaan untuk NPI berkadar tinggi kemungkinan akan mengetat, dengan harga diperkirakan menguat. Perhatian khusus harus diberikan pada perkembangan kebijakan Indonesia, kondisi ekonomi global, dan tren di industri energi baru.
》Klik untuk Melihat Harga Historis Spot Baja Tahan Karat SMM
》Klik untuk Melihat Basis Data Rantai Industri Baja Tahan Karat SMM



