Menurut Webstock Inc., mengutip media asing pada 5 Januari, data yang dirilis oleh Kementerian Energi dan Pertambangan Peru pada hari Rabu menunjukkan bahwa produksi tembaga Peru pada November 2024 menurun akibat penurunan output dari tambang Antamina.
Peru adalah produsen tembaga terbesar ketiga di dunia.
Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan, produksi tembaga nasional Peru pada November turun 4,6% secara tahunan menjadi 241.883 mt. Dari Januari hingga November 2024, total produksi tembaga mencapai 2,47 juta mt, turun 1,1% dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Tambang Antamina, yang dioperasikan bersama oleh Glencore, BHP, Teck, dan Mitsubishi, mengalami penurunan produksi sebesar 31%, memengaruhi output November.
Produksi tembaga adalah salah satu pendorong ekonomi terpenting Peru. Menurut para ahli industri, produksi diperkirakan akan stabil di sekitar 2,8 juta mt pada 2024 dan 2025. Namun, pertumbuhan produksi terhambat oleh tambang-tambang yang menua yang memengaruhi kadar bijih dan kurangnya proyek baru yang mulai beroperasi.




